Mojokerto (18/04) – PT PLN (Persero) terus membuktikan komitmennya untuk melistriki seluruh masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses listrik melalui program Light Up The Dream (LUTD). Program penyambungan listrik secara gratis yang berasal dari donasi pegawai PLN ini mampu mewujudkan mimpi keluarga prasejahtera untuk mendapatkan sambungan listrik baru yang pada kesempatan ini bantuan diberikan kepada keluarga Jumain, warga Desa Kulubanyu, Jatirejo, Mojokerto, dan keluarga Hendra Setiawan, warga Desa Purwoasri, Gondang, Mojokerto.
Kegiatan LUTD ini dihadiri oleh Manager ULP Pacet, Lisa Nur Fatmah beserta jajaran. Dalam pengarahannya Lisa yang juga seorang Srikandi PLN Mojokerto menyampaikan bahwa Program Light Up the Dream ini merupakan bukti nyata kepedulian PLN kepada masyarakat pra sejahtera yang belum memiliki akses listrik di rumahnya.
“Pada hari Jumat yang berkah ini Alhamdulillah PLN UP3 Mojokerto telah memberi bantuan listrik gratis kepada 2 warga yang berada di dalam wilayah kerja ULP Pacet. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dari pegawai, Srikandi, dan YBM PLN untuk membantu masyarakat pra sejahtera yang membutuhkan listrik. Semoga dengan adanya bantuan ini dapat memberi manfaat untuk para penerima dan dapat meningkatkan perekonomian keluarga.” Ujar Lisa
Jumain salah satu penerima bantuan listrik gratis, yang sehari - hari bekerja sebagai buruh Tani mengucapkan rasa syukurnya kepada PLN atas pemasangan listrik di rumahnya.
“Terimakasih banyak PLN, karena berkat PLN keluarga kami dapat menikmati listrik di rumah sendiri, yang sebelumnya kami harus menyalur listrik dari tetangga. Semoga PLN semakin sukses.” Ungkap Jumain.
Di lokasi lain, Sari yang merupakan istri dari Hendra Setiawan yang juga penerima bantuan Listrik pada program LUTD sangat terharu dengan bantuan listrik yang diberi PLN.
“Alhamdulillah hari ini rumah kami sudah teraliri listrik, terima kasih banyak PLN atas bantuannya. Berkat bantuan pemasangan listrik dari PLN, kami dapat beraktivitas di rumah dengan nyaman karena sudah ada listrik.” Ujar Sari(*)