*Magetan* - Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dianggap sangat urgent untuk digelar di setiap satuan pendidikan. Baik di sekolah maupun madrasah.
Tak heran bila Komisi E DPRD Jatim sangat menaruh harapan pada SPAB agar terus melakukan pelatihan maupun sosialisasi kepada stakeholders, terutama dunia pendidikan.
"Kami akan selalu men-support kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana di Jatim, termasuk SPAB ini," ungkap anggota Komisi E DPRD Jatim Ahmad Basuki Babussalam.
Hal ini ia ungkapkan saat hadir dalam kegiatan SPAB di MAN 2 Magetan, Jalan Raya Maospati, Purwosari, Magetan. SPAB sendiri diadakan pada hari Kamis dan Jumat, 13-14 Oktober 2022.
Menurut Basuki, ini merupakan inisiasi terhadap segala kegiatan penanggulangan bencana. Terutama di sekolah dan tetap berkhidmat dan berikhtiar dalam kebaikan.
Sedangkan Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa mengatakan, SPAB merupakan upaya kesiapsiagaan bencana di sekolah atau satuan pendidikan. Apalagi di Jatim ada 14 potensi bencana. "Hasil SPAB ini berupa pengetahuan kebencanaan dan dapat diteruskan oleh seluruh peserta kepada lingkungan di sekitarnya," kata Budi Santosa.
Fasilitator SPAB, yakni Dian Harmuningsih, Ahmad Abad Dloifan, dan Djoemadi juga mendapatkan penjelasan dari Kepala Sekolah MAN 2 Magetan Anna Zuhrufiyah Nurany. Dikatakannya bahwa bencana angin kencang dan puting beliung kerap terjadi di sekolah dan sekitarnya. Ia berharap kegiatan ini bisa meningkatkan ketrampilan peserta dalam penanggulangan bencana.
Sementara, penutupan dilakukan oleh Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Magetan Suparman, Jumat, 14 Oktober 2022. Sebelum penutupan digelar simulasi kebencanaan dan penyerahan dokumen kajian risiko bencana (*)