*Tulungagung* - Mengikuti pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), membuat siswa atau peserta diharapkan bisa lebih peduli pada lingkungan. Terutama terhadap ancaman bencana yang terjadi di sekitarnya.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Tulungagung Robinson Parsaoran Nadeak. Kali ini SPAB yang diadakan BPBD Jawa Timur dan SRPB Jawa Timur dihelat di SMK Sore, Jalan Mastrip, Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Kegiatan SPAB ini diadakan pada hari Selasa dan Rabu, 4-5 Oktober 2022.
"Kami mengharapkan para siswa bisa menjadi lebih peduli setelah mengikuti SPAB ini. Terutama terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini disebabkan Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam daerah rawan bencana," jelas Robinson, Kamis, 6 Oktober 2022.
Pembentukan SPAB di SMK Sore ini mendapatkan sambutan antusias dari para guru, siswa, dan stakeholders sekolah lainnya. Mereka mendapatkan pengalaman baru dalam pelatihan bencana. Tidak hanya simulasi saja, tapi juga mendapatkan pembuatan dokumen kajian risiko bencana.
Peserta mendapatkan materi cukup padat selama dua hari oleh fasilitator SRPB Jatim. Mereka adalah Erfan Alif Pujiono, Yan Aditya Putra, dan Galuh Mulyaning Pangestu. Sedangkan kegiatan ini dibuka oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda.
Di hari kedua atau penutupan ditandai dengan penyerahan dokumen kajian risiko bencana oleh kepala SMK Sore kepada perwakilan BPBD Tulungagung Nur Khasanah. Menurutnya, dokumen tersebut sebagai tindak lanjut dari serangkaian kesiapsiagaan sekolah setelah mengikuti SPAB ini.(*)