*Sidoarjo* – Pengurus Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim bersilaturahmi dengan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Budi Santosa. Pertemuan gayeng ini menambah kehangatan dalam suasana hari yang mendung. Apalagi, baru kali ini Kalaksa BPBD Jatim bertemu dengan pengurus SRPB Jatim.
Seperti diketahui, Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa baru serah terima jabatan (Sertijab) pada Rabu, 25 Agustus 2021 lalu. Pak Budi, demikian ia kerap disapa, sebenarnya tak asing lagi bagi SRPB Jatim. Ia pernah menjabat Plt Kalaksa BPBD Jatim, beberapa tahun lalu. Bahkan, dia pernah ikut mengisi Arisan Ilmu Nol Rupiah yang menjadi agenda rutin SRPB Jatim.
“Ini yang saya tunggu-tunggu bisa ketemu teman-teman SRPB Jatim,” ungkapnya ketika menyambut beberapa pengurus SRPB Jatim di ruangannya, Senin, 15 November 2021.
Dalam kesempatan itu, mantan Kasatpol PP Jatim ini mengemukakan tentang bencana hidrometeorologi yang telah terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur. Menurutnya, penanganan bencana seperti ini perlu dilakukan oleh multipihak. Salah satunya dengan keterlibatan dan peran aktif relawan.
“Oleh karena itu, relawan itu perlu bersatu karena menghadapi bencana butuh penanganan banyak pihak,” ucapnya.
Ia mencotohkan bencana banjir dan tanah longsor. Perlu dilakukan mitigasi dan pencegahan ke depannya. Di antaranya penanaman kembali di daerah-daerah yang banyak terjadi alih fungsi lahan.
“Nah, ini yang bisa dilakukan para relawan untuk dilibatkan dalam penanaman atau reboisasi. Saya ingin adanya bottom up,” kata pria yang cukup lama malang melintang di Badan Diklat Provinsi Jatim ini.
Juga perlu memerhatikan kearifan lokal dengan melibatkan masyarakat setempat. Ia mencontohkan kawasan Nongkojajar yang dulu pernah dilanda kekeringan. Namun dengan penanaman kembali pohon-pohon vegetatif, akhirnya muncul sumber-sumber mata air.
Selain itu, tanamannya juga dipilihkan sesuai dengan lingkungan di situ. Termasuk bagaimana memilih tanaman yang bisa menyerap dan menyimpan air. Ia juga berharap pohon yang ditanam nantinya bisa meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat setempat.
“Untuk melakukan ini memang perlu edukasi-edukasi. Dan memang jagonya edukasi ini adalah panjenengan-panjenengan semua yang dekat dengan masyarakat,” jelas Budi Santosa.
Sedangkan pendekatan top down malah tidak menyelesaikan masalah. Menurutnya, butuh kajian-kajian yang yang komprehensif dan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan di lapangan.
Ia juga berharap relawan nantinya bisa dilibatkan sebagai aksesor pasca bencana. Terutama untuk mengungkit perekonomian para korban bencana.
Dalam kesempatan ini, Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih mengucapkan terima kasih atas pertemuan tersebut. Hadir juga dalam pertemuan ini Wakil Koordinator SRPB Jatim Wawan Kimiawan, Andreas Eko Muljanto, Lusi Andajani, dan Rizki Daniarto. Dalam pertemuan itu, Kalaksa BPBD Jatim didampingi Sekretaris Erwin Indra Widjaya dan Kepala Seksi Pencegahan Dadang Iqwandy.(*)