Guna mencegah serangan hama, terhadap tanaman padi milik petani di sawah, Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Jombang, Jawa Timur, bantu petani tangkap hama tikus. Ketua GPK Jombang, Mujtahidur Ridho (Gus Edo) menjelaskan jika tikus adalah hama kedua terpenting pada tanaman padi di Indonesia. Hama ini harus diperhatikan khusus. Karena kehilangan hasil produksi akibat serangan hama tikus sangat tinggi.
Lebih lanjut ia mengatakan dan untuk mencegah terserang hama tikus pada musim rendeng mendatang, GPK bersama para petani Desa Ngrandulor, Kecamatan Peterongan, Jombang, melakukan gropyokan tikus massal di area persawahan desa setempat, Minggu (23/05).
Ia mengaku niat baik GPK disambut baik oleh petani. Bahkan, para petani secara serentak melakukan gropyokan tikus di areal persawahan desa setempat.
“Gropyokan hama tikus ini adalah salah satu langkah untuk mengatasi serangan hama tikus pada tanaman padi. gropyokan tikus ini tidak lain untuk pengendalian hama tikus yang akan mengancam tanaman padi,” ungkap Gus Edo, pada sejumlah jurnalis.
“Tentunya aksi ini juga sebagai bentuk kepedulian kita untuk bersama sama menjaga ketahanan pangan yang ada di Kabupaten Jombang khususnya,” sambung Gus Edo.
Langkah ini, lanjut Gus Edo, merupakan bentuk kesiapan para kader GPK untuk membantu petani dalam penanggulangan hama tikus.
"Memang sudah kami koordinasikan dengan semua kader GPK baik yang di cabang maupun ranting untuk membantu petani dalam membasmi tikus," kata Gus Edo.
Selain itu, Gus Edo menyebut gropyokan tikus ini diharapkan dapat membantu petani. Dan diharapkan pula, kader GPK akan terus mendukung program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan. Lantaran, pangan merupakan kebutuhan primer sehingga harus menjadi perhatian bersama.
“Keterlibatan GPK dalam usaha ikut meningkatkan produksi pangan terutama tanam padi salah satunya melalui gropyokan tikus adalah untuk mengamankan dan meningkatkan hasil panen petani,” pungkasnya.(Rif/lintasmojo)