Satlantas Polresta Mojokerto sosialisasikan larangan mudik dengan jadwal dimajukan oleh pemerintah kepada penumpang bus di Terminal Kertajaya dan Stasiun Kota Mojokerto, Senin, (26 /4). Sebelumnya pemerintah pusat menerapkan larangan mudik lebaran Idul Fitri pada 6 Mei sampai 17 Mei 2021. Namun, seiring perkembangan waktu larangan mudik dan penyekatan dimajukan lebih awal. Yakni, di mulai sejak 22 April sampai dengan 26 Mei 2021 nanti.
Sembari sosialisasi, Satlantas Polresta bagikan ratusan paket sembako dan masker kepada sopir maupun kernet bus yang mampir di Terminal Kertajaya sembari mensosialisasikan larangan mudik ke sejumlah penumpang.
Kasatlantas Polresta Mojokerto AKP Fitria Wijayanti menyebutkan, pihaknya juga sudah menentukan tujuh titik pos penyekatan untuk memfilter masyarakat agar tidak terjadi arus mudik di tengah kondisi yang masih pandemi Covid-19. "Utamanya perbatasan di Simongagrok, perbatasan Lamongan - Dawarblandong. Selebihnya kita stand by kan di dua exit tol yang ada di wilayah kita, yakni exit tol penompo dan gedeg dibantu perkuatan PJR Ditlantas Polda jatim," ungkapnya.
Untuk pengawasan di terminal akan melibatkan Dishub Provinsi terkait antisipasi pemudik dini. Maupun penutupan akses transportasi pada 6 sampai 17 Mei 2021, sehingga tidak ada bus yang beroperasi.
Ia bahkan menegaskan, jika ada masyarakat yang nekat masuk tanpa ada alasan yang sudah ditentukan pemerintah. Seperti, alasan mau melahirkan, bertugas disertai dengan surat, atau ada kematian akan diminta putar balik kembali ke kotanya. "Kami akan pasang anggota di pos penyekatan 1x24 jam. Kalau travel gelap nekat beroperasi pasti akan ada penindakan tegas, seperti penilangan dan putar balik," tegasnya
Untuk itu, perwira dengan dua balok di pundaknya ini menghimbau masyarakat memanfaatkan teknologi canggih saat ini. Dalam berkomunikasi dengan sanak saudara, kerabat, dan teman di kampung halaman. "Ayo manfaatkan video call, zoom meeting. Untuk bertemu handaytaulan, agar tetap kemengan 29 hari berpuasa bisa dirasakan. Sehingga angka Covid-19 tidak naik, bahkan bisa menghilang dari Kota Mojokerto," pungkasnya.(Rif/lintasmojo)