Arisan Ilmu Nol Rupiah yang digelar Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana Jawa Timur (SRPB Jatim), kali ini agak beda. Pasalnya, Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena) ikut hadir dalam kegiatan ini, Sabtu (27/3).
Arisan Ilmu Nol Rupiah diadakan di Markas Barisan SAR Tulungagung (Basarta), di Kelurahan Sembung, Kabupaten Tulungagung. Bagi Mosipena, kegiatan ini merupakan yang kedua kali diikuti. Sebelumnya, Mosipena nimbrung di Pondok Pesantren (Ponpes) Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) yang berada di Jalan Raya Desa Turi, Kecamatan Turi, Lamongan, Sabtu (27/2) lalu.
Acara ini dihadiri oleh Basarnas Trenggalek yang sekaligus membawakan materi water rescue. Sebanyak 70 peserta hadir dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari organisasi relawan di Jawa Timur. Di antaranya dari Nganjuk, Madiun, Kediri, Surabaya, Blitar, Trenggalek, Ponorogo, dan tuan rumah Tulungagung.
“Arisan Ilmu Nol Rupiah ini merupakan kesempatan amat berharga. Di sini, Basarnas punya kesempatan menyosialisasikan pengetahuan dan peningkatan skill dari potensi relawan,” ungkap Fitra Adma, dari Basarnas Pos Trenggalek.
Sedangkan Wakil Koordinator SRPB Jatim Wawan Kimiawan menyatakan, kegiatan ini bersifat eduksi terhadap peserta relawan Search and Rescue (SAR).
“Arisan Ilmu Nol Rupiah di sini tanpa memungut biaya dari peserta atau relawan. Namun memberikan edukasi tanggap darurat, cepat, dan sigap dalam menolong korban,” jelas Wawan.
Sementara, Ketua Basarta Tulungagung Edy mengatakan, kegiatan ini untuk membangun semangat kebersamaan dalam mewujudkan program Arisan Ilmu Nol Rupiah kepada peserta atau relawan .
”Hari ini kita akan menggelar berbagai simulasi kegiatan. Bagaimana cara menolong korban dengan tandu, cara memakai perahu karet, serta edukasi Mosipena,” ungkap Edy.
Fitra Adma menjelaskan teknik dan cara dalam menolong korban. Baik secara vertical rescue atau di water rescue. Setelah pemaparan teknik dan cara menolong korban, peserta mengikuti simulasi dengan perahu karet di Kali Ngrowo, depan markas Basarta.
Di akhir acara, peserta dikenalkan dengan Mosipena. Mosipena adalah sebuah unit kendaraan untuk melakukan edukasi kebencanaan kepada masyarakat yang bisa dioperasionalkan keliling dan mendekati sasaran. Di dalamnya terdapat berbagai alat canggih dan lengkap. Di antaranya videotron, komputer, mobile sound system komplet, buku-buku, banner, dan kelengkapan unit lainnya.(*)