Gusdurian Mojokerto Warga lintas agama se Mojokerto Raya dan menggelar doa bersama tragedi bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar di Gereja Katholik Santo Yosep Jl Pemuda Kota Mojokerto , Senin (29/3). Acara ini dihadiri oleh beberapa perwakilan agama dan ormas, mulai dari GKJW, katholik,ketua ansor serta Banser. Dibuka dengan menyanyikan Indonesia raya dan di tutup dengan lagu padamu negeri
Koordinator Gusdurian Mojokerto Imam Maliki mengatakan mengatakan gusdurian dan tokoh lintas agama menolak segala bentuk kejahatan, teroris maupun kekekerasan lain yang mengakibatkan korban. Kegiatan doa bersama yang laksanakan ini, sebagai salah satu bentuk dukungan kepada para korban bom makasar yakni gereja katedral. Dan kami berharap hal itu tidak menjadi perpecahan diantara umat beragama bahkan sebaliknya, semakin menguatkan kita dalam menjaga kebhinnekaan yg ada di negara kita tercinta.Khususnya di wilayah Mojokerto Raya kabupaten dan kota Mojokertyo ‘’ Kegiatan ini sebagai bentuk membangkitkan kembali spirit solidaritas sesama anak bangsa di tengah pandemi covid19’’Ujar Imam Maliki.
Menurutnya sebagaimana pesan gusdur, Agama mengajarkan pesan-peaan damai dan extrimis memutar balikannya. Maka kami sbg gurdurian Mojokerto mengajak kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga persaudaraan antar umat beragama, ‘’ Agar kita bisa bersama membangun dan mewariskan kepada generasi kita hidup yg damai, aman serta sejahtera.’’Pungkasnya(Rif/lintasmojo)