Pembacokan terhadap seorang anak jalanan (anjal) yang sedang mengamen, terjadi di simpang tiga Jalan Raya Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, pada Minggu (22/3) malam. Akibatnya, seorang anjal mengalami sejumlah luka bacok dan jempol kanan putus.
Saksi mata, Slamet (40) menjelaskan, saat itu lima orang anak punk sedang mengamen dan berjalan dari arah barat. Begitu mendekati simpang tiga Mojotrisno, anak punk itu terlibat cekcok sebentar dengan pengendara motor beat. Kemudian pengendara motor itu pergi kearah selatan.
"Tadi anak-anak punk itu jalan dari arah taman ke simpang tiga sini cekcok sebentar, tapi katanya dari sana sudah cekcok dengan pengendara motor itu," kata Slamet di lokasi kejadian, Senin (22/3) sore.
Tidak berselang lama, ketika lima anak punk itu sampai di simpang tiga Mojotrisno, datang empat orang yang mengendarai motor Beat dan Scoopy. Kemudian dua orang turun dan dua lagi di atas motornya. Namun salah seorang membawa senjata tajam (sajam) menghampiri kelima anak punk dan membacok salah seorang anak punk.
"Kejadiannya sangat cepat, tiba-tiba salah satu anak punk dibacok sampai jarinya putus dan pergelangan tangan kiri sama kaki juga luka. Setelah itu pelaku pembacokannya lari kearah selatan," terangnya.
Sementara itu, Iwan Nugraha alias Robig (28) korban pembacokan, asal Desa Cikadu, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mengatakan, cekcok itu berawal dari ulah pengendara motor yang tidak dikenalnya, sengaja meraungkan motornya saat berjalan. "Waktu itu, saya lagi ngamen biasa, terus motornya digeber-geber sama mereka, ada yang jorokin juga ke temen saya yang kecil ini," kata Robig saat ditemui di Mojoagung Senin (22/3) siang.
Kejadian itu, akhirnya memicu keributan di dekat simpang tiga Mojotrisno dan sempat terjadi pertempuran saat itu. Sang pembacok yang tak dikenalnya itu, menggunakan sebilah golok dan langsung mengayunkan goloknya padanya. "Sempat saya tangkis, kena jempol saya putus, habis itu bacok lagi saya tangkis kena tangan satunya, baru saya jatuh terus kena bacok juga ini di kaki," terangnya.
Setelah itu, Robig mengaku sempat tak sadar hingga warga bersama empat temannya membawanya ke Puskesmas. Sempat mendapat perawatan sementara, ia kemudian dirujuk ke RSUD Jombang dan kembali mendapat penanganan hingga Senin (22/3) pagi. Sayangnya, meski telah membawa kartu KIS dari rumah, perawatan maksimal tak bisa didapatnya.
"Ya lumayan sudah dapat perawatan, cuma ini kan ada yang harus diamputasi, pakai KIS ini tidak bisa, jadi harus pakai biaya mandiri, makanya saya akhirnya memilih keluar dari RSUD dan mau pulang saja," ucapnya
Pantauan hingga Senin (22/3) siang, Robig dan empat temannya yang berasal dari Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis, Jawa Barat masih berada di lingkungan Mapolsek Mojoagung. Kedua tangan dan satu kaki Robig juga masih terlihat diperban lantaran lukanya yang belum kering. Mereka sedianya akan pulang ke Jawa Barat dengan biaya seadanya. (Jang)