Seorang kontraktor ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung di rumahnya di Perumahan Metro Graha, Desa Tunggorono, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Kamis (13/1) petang. Diduga kuat, korban nekad gantung diri usai cekcok dengan istri sirinya.
Dari data yang didapat, korban adalah Marjuki (64). Ia pertamakali ditemukan tewas dengan cara gantung diri oleh istri sirinya yang tinggal satu rumah sekitar pukul 18.00 WIB.
"Korban ditemukan tergantung di teras belakang rumah, oleh istri sirinya," terang AKP Moch Wilono, Kapolsek Jombang Kota.
Wilono menjelaskan, dari penggalian data yang dilakukannya, korban Marjuki sebelum nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, sempat cekcok dengan istri sirinya. Saat itu, sang istri muda, Hermin menjemputnya ke Pandaan, Pasuruan Kamis (13/1) pagi.
"Karena korban ini sudah lima bulan tidak pulang, ternyata setelah dicari tahu dia di Pasuruan dan punya istri lagi. Padahal sebenarnya korban ini sudah punya istri juga di Jakarta sebelum sama si Hermin ini," terangnya.
Usai menemukan sang suami, Hermin berhasil mengajaknya pulang ke Jombang Kamis (13/1) sore. Cekcok pun sempat terjadi di perumahan Tunggorono itu. Beberapa saat kemudian Hermin mengaku melihat Marjuki masuk rumah dengan membawa tali.
Namun Hermin tidak mengetahui, tali itu mau digunakan untuk apa, sehingga dibiarkan saja. Kemudian korban meminta Hermin untuk membelikannya rokok. Saat Hermin kembali ke rumah, ia terkejut melihat suaminya sudah tergantung di teras belakang rumahnya pada sebuah tali. kemudian ia berusaha meminta pertolongan warga untuk menurunkan korban dari atas tali.
"Kami datang setelah dapat laporan dan melakukan olah kejadian, sementara jenazah korban dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan visum luar," imbuhnya.
Sementara dari hasil pemeriksaan, polisi memastikan tidak ada bekas tanda penganiayaan di tubuh korban. Marjuki dipastikan tewas karena gantung diri dengan indikasi jeratan pada leher juga feses dan sperma yang keluar dari tubuhnya.
"Korban dipastikan gantung diri, karena tidak ada luka lain di tubuh korban, namun karena korban ini tidak ber-KTP di perumahan itu, jenazahnya kita serahkan ke keluarga korban di Sembung, Perak, Jombang untuk dimakamkan,” pungkas AKP Moch Wilono. (Jang)