Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur langsung bergerak dalam penanganan bencana letusan Gunung Semeru. SRPB Jatim melakukan asistensi terhadap organisasi relawan Lumajang dan sekitarnya dengan melakukan pendirian Desk Relawan.
SRPB Jatim dipimpin langsung oleh Koordinator Dian Harmuningsih bersama Budi Sarwoko, Fristianto Himawan, dan Andreas Tirta Sinulingga. Mereka langsung bergerak ke lokasi Rabu (2/12).
Bersama 17 organisasi mitra, seperti Laskar Semeru 8 orang, Jabrik (1), MDMC (3), Lazismu (1), Tagana (30), NU Peduli/LPBI NU, Baznas Tanggap Bencana (7), Oposisi (2), Brandal Alas (1), Dompet Dhuafa (4), Pramuka Peduli (2), RAPI (4), Lumajang Social Semeru, BMH (3), IPCI (4), dan PMI membangun sinergitas Desk Relawan. Sedangkan diluar organisasi mitra SRPB Jatim juga ada. Di antaranya Ikatan Panther Community Indonesia maupun Nasdem Peduli.
“Kami berangkat dari Sidoarjo pukul 07.30 WIB dan tiba di lokasi Desk Relawan Pos 1 siang hari di rumah Pak Sabdo Wahyono di Gumukmas, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Pos 2 di rumah Pak Yanto yang zona aman,” jelas Dian Harmuningsih, sesampai di lokasi.
Selain berperan ikut mendirikan Desk Relawan, SRPB Jatim juga membawa bantuan berupa 1.500 masker, 100 face shield, 13 dus air minum, dan dana tunai Rp 2 juta.
Menurut Dian Harmuningsih, Desk Relawan melakukan tugasnya, di antaranya mendata dan menjadi pusat informasi bagi relawan anggota organisasi mitra SRPB Jatim. Selain itu, juga mendata para relawan perorangan yang melakukan respon terhadap bencana ini.
“Selain itu, Desk Relawan bertugas melaporkan data harian berapa personel maupun berapa organisasi yang ikut dalam penanggulangan bencana ini,” imbuh Dian.
Lokasi Desk Relawan memang cukup dekat dengan titik lokasi semburan Gunung Semeru. Daerah ini masuk ring 1 atau sekitar 9 km dari kawah Semeru.
Saat ini, debu vulkanik di daerah Gumukmas maupun Supiturang sudah mulai berangsur hilang. Apalagi, cuaca di sana sudah diguyur hujan gerimis. Namun debu vulkanik di Kalikajang masih tampak.
“Di Dusun Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro masih tampak abu. Ini terlihat di genteng-genteng rumah warga,” kata Dian.
Untuk sementara, para peyintas berjumlah sekitar 1.500 orang. Di antaranya adalah balita 386, bayi 65, ibu hamil 53 orang, lansia 378 orang.(rey/lintasmojo)