Paguyuban Kesenian Jaranan Jombangan (PKJJ) menggelar simulasi di Desa Mojowangi, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Selas (27/10) siang. Tentunya, simulasi ini dengan menerapkan protokol kesehatan.
Tidak hanya pemain kesenian jaranan, penonton juga diwajibkan mengenakan masker. Selain itu, jika penonton yang datang dari luar daerah melihat pertunjukan kesenian jaranan ini tidak memakai masker, panitia langsung memberikan masker yang sudah disediakan secara gratis.
"Anggota jaranan kita lengkapi dengan mengenakan masker semua, apabila ada yang tidak memakai masker kita suruh pulang. Kalau penonton dari luar tidak memakai masker, kita kasih masker gratis," kata Hardjo Suyitno, Sekretaris Paguyuban Kesenian Jaranan.
Selain wajib pakai masker, para pemain maupun penonton yang hendak memasuki lokasi pertunjukan jaranan, terlebih dahulu harus melakukan cuci tangan ditempat yang sudah disediakan panitia. Kemudian, para penonton juga harus bisa jaga jarak saat menyaksikan pertunjukan.
"Kita sediakan tandon air dilokasi, untuk cuci tangan para pemain dan penonton. Tadi sebelum acara dimulai, kita semprotkan dulu disinfektan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hardjo Suyitno menjelaskan, dengan diadakanya simulasi ini dirinya berharap, agar kesenian jaranan bisa berkembang kembali seperti semula dan bisa menghibur masyarakat lagi, khususnya warga Jombang. Hal ini lantaran, sejak adanya wabah Covid-19, kesenian tradisional jaranan tidak bisa pentas.
"Kami sangat berharap, semoga kesenian jaranan ini bisa lagi pentas seperti semula dan bisa menghibur lagi masyarakat. Tentunya kita juga tetap mengikuti aturan, sesuai dengan protokol kesehatan," pungkasnya. (JANG)
