Di masa Pandemi Covid-19 ini membuat berbagai sektor tersendat sendat, baik itu aktifitas bisnis, ekonomi, pariwisata bahkan seni. Tapi tidak bagi seorang pekerja sosial dan pegiat seni berikut ini. Walaupun terasa berat dan penuh tantangan, tak membuat surut Iwenk alias Sutowo (36) dari Komunitas Musisi Jalanan Centre (MJC) Jakarta untuk tetap berkarya. Di sela-sela kesibukannya membuat lagu, Iwenk juga menyempatkan diri membantu sabahatnya di sebuah pondok yatim piatu dan dhuafa di Bekasi.
Baru-baru ini Iwenk bersama komunitasnya telah merampungkan single lagu Pancasila Jaya Sakti dan dalam waktu dekat akan segera launching.
Yang melatar belakangi terciptanya lagu Pancasila Jaya Sakti adalah bentuk kecintaan kepada tanah air Indonesia selain itu juga karna keresahan dan kegelisahan adanya kelompok yang merongrong ideologi Pancasila dan kelompok intoleransi yang dapat memecah belah sesama anak bangsa.
Iwenk merasa prihatin adanya kejadian viral salah satu oknum Pramuka di Jogja yang mengajarkan dan mendoktrin dengan yel yel "Islam Yes Kafir No".
"Yel-yel ini menurut saya sangat membahayakan generasi bangsa kita dan mengancam kebhinekaan kita, oleh karna itu akhirnya tercipta lagu Pancasila Jaya Sakti." ujarnya
Baru-baru ini Iwenk bersama komunitasnya telah merampungkan single lagu Pancasila Jaya Sakti dan dalam waktu dekat akan segera launching.
Yang melatar belakangi terciptanya lagu Pancasila Jaya Sakti adalah bentuk kecintaan kepada tanah air Indonesia selain itu juga karna keresahan dan kegelisahan adanya kelompok yang merongrong ideologi Pancasila dan kelompok intoleransi yang dapat memecah belah sesama anak bangsa.
Iwenk merasa prihatin adanya kejadian viral salah satu oknum Pramuka di Jogja yang mengajarkan dan mendoktrin dengan yel yel "Islam Yes Kafir No".
"Yel-yel ini menurut saya sangat membahayakan generasi bangsa kita dan mengancam kebhinekaan kita, oleh karna itu akhirnya tercipta lagu Pancasila Jaya Sakti." ujarnya
Iwenk berharap lagu karya terbaru ini dapat memberi spirit cinta tanah air selain itu khususnya untuk generasi bangsa agar lebih semangat merawat dan menjaga keanekaragaman bangsa demi keutuhan NKRI. dan juga berharap lagu dan yel yel Pancasila Jaya Sakti dapat perkenalkan di sekolah- sekolah seluruh Indonesia.
Selain itu ada lagu Subhanul Wathon
dimana Iwenk berkolaborasi dengan Legenda Punk Indonesia Marjinal, Gus Miek cucu pencipta lagu dan Santri Ponpes Al Aziz.
Lagu patriotisme ini karya ulama dan pahlawan Indonesia KH Ahmad Abdul Wahab Hasbulloh.
"Lagu inilah yang mengobarkan semangat cinta tanah air waktu jaman sebelum kemerdekaan yaitu ketika perang 10 November Surabaya. Rencana kita launching pas bertepatan hari santri 22 Oktober." lanjut Iwenk.
"Lagu inilah yang mengobarkan semangat cinta tanah air waktu jaman sebelum kemerdekaan yaitu ketika perang 10 November Surabaya. Rencana kita launching pas bertepatan hari santri 22 Oktober." lanjut Iwenk.
Ini merupakan karya musik nasionalis charity kampanye kebhinekaan bersama adik-adik santri yatim piatu dan dhuafa Ponpes Al Aziz Bekasi dan Marjinal legenda punk Indonesia, apabila ada hasil dari musik charity ini kami akan mengembangkan pondok pesantren untuk anak-anak jalanan dan kaum dhuafa yang termarjinalkan
Dengan harapan karyanya bisa mengobarkan semangat nasionalisme, Iwenk juga berharap mendapat respon dan dukungan dari pemerintah. "Mudah2an pihak instansi terkait seperti BPIP dan Kemendikbud bisa membantu kita dalam berkarya, karena selama ini kita semua modal sendiri, di masa pandemi seperti ini pelaku-pelaku seni sangat berasa sekali." pungkasnya. Untuk lagu Pancasila Jaya Sakti bisa diakses di YouTube channel IWENKMJC. (rey