Ratusan relawan dari berbagai daerah di kota dan Kabupaten Mojokerto memadati Obis Camp di Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Mereka antusias mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur. Acara pelatihan ini merupakan rangkaian Rapat Koordinasi (Rakor) BPBD Provinsi Jawa Timur bersama organisasi mitra SRPB Jatim. Acara ini diadakan Jumat hingga Minggu (21-23/8).
Pelatihan yang diadakan adalah tentang Masjid Tangguh, Pasar Tangguh, dan InaRisk Personal. Karena banyaknya relawan yang hadir, pelatihan dibagi dalam dua kelas.
Pelatihan pertama dilakukan untuk peserta InaRisk Personal. Sedangkan pelatihan kedua untuk Masjid Tangguh dan Pasar Tangguh.
“Mengapa Mojokerto kami pilih karena di dua tempat ini (kota dan kabupaten) memiliki relawan yang cukup banyak dan beragam. Mereka juga aktif dalam berkegiatan penanggulangan bencana. Termasuk penanganan pandemi Covid-19,” ungkap Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih di hadapan peserta.
Oleh karena itu, lanjut Dian, pelatihan di hari Jumat dilakukan terhadap para relawan Mojokerto sebagai apresiasi terhadap upaya mereka selama ini. Sedangkan esok harinya, sekitar 245 ketua mitra SRPB Jatim akan mengikuti rakornya.
Pelatihan yang diadakan di ruang terbuka Obis Camp berlangsung meriah dan seru. Para peserta juga diminta untuk sharing pengalaman mereka di pasar maupun di masjid. Dua tempat umum tersebut punya potensi penyebaran Covid-19.
“Yang paling diwaspadai adalah ketika melakukan pembayaran. Harus berhati-hati karena uang beredar dari tangan ke tangan. Lebih baik usai menerima kembalian ditaruh ke plastik,” ungkap Puspita, salah satu pemateri Pasar Tangguh.
Materi pelatihan makin menarik karena panitia pelaksana memberikan hadiah door prize kepada peserta yang berhasil menjawab pertanyaan. Selain relawan, masyarakat sekitar Obis Camp juga dilibatkan dalam pelatihan ini.(rey/lintasmojo)