Gusdurian mojokerto mengelar doa bersama di Gedung Pertemuan GKJW Mojokerto, mereka diantaranya dari pemuda lintas agama, Khonghucu, katholik, kristen GKJW dan muslim yg juga anggota IKAPETE (Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng), Senin (3/2).
Menurut Pendeta Widi Nugroho, Pendeta Muda dari GKJW wates Kota Mojokerto doa bersama juga mengenang sosok Gus Sholah sapaan akrab beliau KH. Salahuddin Wahid.
" Gus Sholah merupakan sosok manusia yg baik, meski Pdt widi sendiri belum pernah bertatap langsung dgn beliau, akan tetapi dari karya-karya beliau di media dan banyak tokoh-tokoh yg menilai nya (gus sholah) memang orang baik dan ikhlas. Dalam perjuangannya untuk merekatkan berbagai kalangan, tentu beliau juga sosok yg alim diantara pemuka agama sekaligus pengasuh Pp.Tebuireng-jombang, " paparnya.
Sama halnya yang disampaikan, Nikko pemuda Khonghucu mengenang sosok Gus Sholah walaupun hanya lewat media cetak maupun medsos, Gus Sholah adalah sosok yang bisa diteladani para Kyai maupun tokoh agama.
" Gus Sholah sebagai manusia yang arif dalam menyikapi persoalan-persoalan bangsa ini, dan beliau juga seorang pemikir yg kritis namun tetap pada riil kebangsaan ini," jelasnya.
Sementara itu, koordinator Gusdurian Mojokerto Raya, Imam Maliki berharap banyak peran pemuda dalam meneladani, seperti menanggani persoalan bangsa ini,
" Karna rasa patriotisme serta semangat pemuda diharapkan mampu menginovasi pola kemajuan sesuai perkembangan zaman tanpa menanggalkan identitas kebudayaan kita," pungkasnya.(rey/lintasmojo)
