Macapat, adalah salah satu tembang puisi tradisional dalam budaya jawa yang muncul sejak jaman Majapahit dan dimulainya pengaruh wali songo, tembang atau puisi tradisional jawa ini terbagi dalam tiga kategori, tembang cilik, tembang tengahan dan tembang gede. Macapat sendiri terbagi kedalam tembang cilik dan tembang tengahan.
Berbagai upaya untuk melestarikan budaya terutama tembang macapat ini banyak dilakukan agar tetap lestari dan dikenal dari generasi ke generasi, seperti yang dilakukan oleh Disporabudpar Kota Mojokerto, Minggu (1/9) Pagi ini di Arena Car Free Day terlihat gelaran Macapat dalam rangka pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata 2019 Kota Mojokerto.
Beda dengan grup macapat Wijaya Kusuma yang membawa seperangkat alat musik gamelan , grup dari Disporabudpar Kota Mojokerto ini meggunakan electone sebagai musik pengiring lagu dengan lima orang personilnya. Walaupun tidak seantusias pertunjukkan lain di arena CFD, namun kehadiran grup Macapat ini mampu membuat mereka yang sedang olahraga untuk meluangkan waktu sejenak untuk melihat pertunjukan macapat.(lintasmojo)
Berikut ini adalah videonya saat pembukaan gelaran macapat dengan beberapa lagu campur sari diiringi dengan electone