Sebanyak 250 Jemaat dan Gusdurian hadir di kegiatan dialog kebangsaan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke - 74 dengan mengangkat tema “PERAN LINTAS IMAN DALAM MENYARING PENGARUH PAHAM RADIKALISME”, Yang diselenggarakan oleh PGIS (Persekutuan Gereja – Gereja di Indonesia Kota dan Kab Mojokerto), di GKJW Kota Mojokerto jalan Piere Tendean Kota Mojokerto, Sabtu (24/8).
Dialog ini merupakan rutin diadakan oleh program PGIS Kota dan Kab Mojokerto, dengan tujuan menjalin persatuan dan kesatuan NKRI, antisipasi maraknya Pemahaman Radikalisme.
Menurut AKBP Sigit Dany Setiyono, SH, S.I.K, M.Sc (Eng) (Kapolres Mojokerto Kota) mengatakan Kita semua sudah merasakan Kemerdekaan, dimana arti penting dari Kemerdekaan. Panglima Sudirman mengatakan "Kemerdekan indonesia dibangun dari tetesan darah, air mata dan keringat masyarakat Indonesia dari semua agama dan kelompok.
” Betapa beratnya menjaga Solidaritas dimana banyak konflik yang terjadi, yakinlah Indonesia bukan hanya Jawa melainkan Indonesia adalah dari sabang sampai Merauke,” Ujarnya.
Semetara itu, hal yang sama juga diutarakan oleh Gusdurian Kota Mojokerto Ilul, saya sangat bangga kepada para element masyarakat dari lintas agama yang sudah hadir, mari kita junjung nilai nilai Persaudaraan. Masih banyak beredar Berita Hoax dan ujaran Kebencian. Mari kita jaga rasa persatuan dan kesatuan NKRI.
Juga apa yang disampaikan Pdt. Samuel Natar, M.Th. Kita bisa sama sama merespon dalam menghayati kemerdekaan RI yang ke 74 Tahun, kematangan itu tidak lepas dari dinamika dinamika yang terjadi. Kekokohan indonesia tidak pernah lepas dari unsur seluruh Masyarakat dan Agama.
Bak gayung bersambut, juga apa yang disampaikan Gus Aan Anshori (Ketua Persada Kota Mojokerto), saya sangat setuju dengan pendaat Pendeta Samuel Natar, M.Th, dimana Kemerdekaan Indonesia merupakan Kontribusi dari semua pihak.
” Fakta fakta hari ini dimana terdapat kelompok - kelompok yang memiliki cara pandang yang berbeda. Situasi di Indonesia Ini semakin lama harusnya semakin bagus,” tuturnya.
"Apa yang harus kita lakukan untuk Menjaga NKRI": mari saling bahu membahu untuk mengingatkan kembali bahwa negara ini tidak bisa dirawat dengan diskriminatif. Ada beberapa yang harus kita lakukan Bila ada konflik mari bersiap siap saling melindungi satu sama lain, terus melawan cara berfikir Radikalisme.(rey/lintasmojo)