Perhatian Pemerintah Kota terhadap sejarah dan budaya terlihat saat Dialog Budaya yang di gelar Walikota Mojokerto Ika Puspitasari. Melalui Dinas Komunikasi Dan Informatika (KOMINFO) Kota Mojokerto, kemarin Rabu (24/7). Salah satu tokoh sejarawan asal Jakarta, Bonnie Triyana yang menjabat juga sebagai Pimpinan Redaksi media Historia.id, dan menjadi Narasumber mengatakan, banyak sejarah yang di Kota Mojokerto diantaranya ada Trowulan terdapat situs peninggalan Kerajaan terbesar di pulau Jawa, pernah menjadi salah satu tempat tinggal tokoh besar bangsa ini Bung Karno di masa kecil dan sekolah di Kota Mojokerto dengan peninggalan sekolah bangunan Belanda, tempat pengrajin miniatur Kapal pada jaman Majapahit sampai kapal jaman Penjajahan.
"Saya optimis Kota Mojokerto bisa menjadi salah satu destinasi Wisata sejarah dan menjadi jujugan para wisatawan baik lokal maupun internasional. Selain Wisata Kuliner, Wisata Kerajinan Tangan," jelasnya.
Salah satunya pengrajin miniatur kapal yang ada di Kota Mojokerto, miniatur kapal Pinisi ini bisa menjadi salah satu ikon Kota Mojokerto yang identik dengan Majapahit, dan dijadikan daya tarik tersendiri.
"Setelah saya berbincang-bincang banyak dengan pak Djuhhari Witjaksono ternyata perjuangan bangsa indonesia ini tidak hanya di darat saja, dilaut juga terjadi banyak pertempuran dan dalam pembuatan miniatur kapal ini tidak hanya membuat saja tetapi melakukan riset dulu sebelum dibikinin sebuah kapal," imbuhnya.
Masih kata Bonie, jadi banyak potensi sejarah yang ada di kota Mojokerto ini yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Semangat untuk mengenalkan budaya dan sejarah harus terus dilakukan, dengan memanfaatkan tehnologi saat ini.
"Perlu sentuhan dari pemerintah untuk melestarikan dan mengembangkan potensi budaya dan sejarah, tapi saya optimis pemerintah Kota Mojokerto bisa melakukan itu," pungkasnya.(rey/lintasmojo)
