SMPN 8 Kota Mojokerto kembali unjuk kebolehan, Sekolah yang dikenal memiliki banyak bibit talenta muda ini mengisi acara dalam rangka Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mojokerto. Sekolahan inklusi dapat undangan resepsi Hari Disabilitas Internasional dan menampilkan atraksi atau ketrampilan yg dimiliki oleh anak2 ABK Anak
Berkebutuhan Khusus Di Aula Hotel Raden Wjaya Kota Mojokerto, Senin (3/12).
Dari Siswa-siswi SMPN 8 Kota Sangat beda dengan sekolah lain, dimana kebanyakan mengisi tari dan
nyanyi, pantomim, fashion, Tartil, mereka tampil bercerita dengan
menggunakan bahasa inggris (Storytelling) dengan mengambil tema asal usul Kota Surabaya (The legend of Suroboyo). " Wah...banyak yang suka, antusias dan aplause dari penonton." ujar Bu Tanti saat ditanya tentang penampilan anak asuhnya.
Para Pemain, 4 siswa inklusi dari sekolah ini yaitu Jasson, Nouval, Tricahya dari kelas 7 dan Jovita dari kelas 8 mereka adalah penyandang tuna grahita dan tuna daksa. Dimana Jasson sebagai narator berbahasa Inggris, Jovita sebagai narator Indonesianya, Tricahya sebagai Suro dan Nouval Sebagai Boyo. Persiapannya sendiri selama tiga hari dan untuk guru pelatih Bpk Adi Setyo, guru pendamping Bu Yanti, Bu Aisyah, Bu Maria, Bu Tanti.
Simak video penampilan dari Siswa-siswi SMPN 8 Kota Mojokerto berikut ini, yaitu saat Suro dan Boyo saling memperebutkan wilayah kekuasaannya.
Cuplikan ceritanya adalah sebagai berikut Pada jaman dahulu kala di laut Utara terdapat dua binatang buas dan rakus, yaitu Suro (Hiu) dan Boyo (Buaya), mereka mengadakan. Perjanjian tentang teritorial (wilayah) mereka, hingga suatu saat berebut makanan dan akhirnya mereka berkelahi,dan tidak ada yg menang diantara mereka. Maka cerita tersebut jadi melegenda yaitu Suroboyo.(lintasmojo)